“terakhir”
Word: bilal revolusi
Ambon,
1 desember 2012.
Ini adalah hari terakhir saya melihat tumpukan
plastic bekas minuman yang kami jual.
Ini bukan pulahlah hari terakhir saya melihat ibu saya berkerja keras untuk tetap
bertahan hidup menjual pastic munuman tersebut yang Dia pungut di jalan-jalan. Ibu
saya yang seorang pekerja keras dan bapak saya yang tak kalah pekerja keras itu
telah berazam bahwa ini kali terakhir kami menjual barang-barang pemulung. Sekarang
tinggal saya yang berazam untuk berubah. Berubah dari seorang yang sangat hina
menjadi seorang yang ingin membanggakan kedua orang tua. Dan salah satu yang
bisa saya perbuat adalah saya harus lulus di universitas Pattimura. Dengan
begitu beban mereka bisa berkurang di usia mereka yang telah masuk senja.
Ibu dan bapak saya sudah tak muda lagi, semakin
hari semakin saya muda, semakin hari orang tua saya semakin tua, itulah fakta. Dan
semenjak 3 ½ tahun yang lalu, saat saya mengajak ibu saya untuk memanfaatkan plastic
minuman bekas yang berserakan, saya melihat ada ada peluang untuk berubah. Namun,
tidak saya terlena dengan hidup saya sendiri. Di sisi lain ibu dan bapak saya tetap dengan kehidupan mereka;
menjadi pemulung dan menjadi tukang ojek.
Revolusi diri.
Saya Cuma berharap, apa yang terjadi di hadapan kita
nanti dengan menanggalkan status sebagai pemulung, membawa kita dalam kehudupan
baru, pola pikir yang baru dan semangat yang baru. Kalau ada yang ingin di
ucapkan terima kasih, maka pada kedua orang tualah yang ingin saya ucapkan
terimah kasih, untuk segala pelajaran hidup yang mereka ajarkan pada saya agar
menajadi manusia yang berbudaya dan berperadaban. Meski ibu dan bapak saya
bukanlah sosok orang tua yang memanjakan kita dengan uang. Tapi semangat untuk bertahan
hidup adalah pelajaran hidup yang paling berharga, tentang do’a yang selalu ibu
saya panjatkan setelah sholat magrib, tentang bagaimana menjadi bapak yang baik
dari seorang bapak yang sangat keras. Semuannya begitu indah. Dan tak mungkin
terbayarkan oleh berlembar-lembar uang.
1. Selesaikan kuliah di
unpatti
2. Bikin industry rumahan
bersama abang iki dan rudini, lewat distro.
3. Membuat percetakan undangan
kawinan di berdomisili di rumah.
4. Tabung uang untuk bikin tempat
kost buat orang tua.
5. Menaikkan haji mereka.
Semoga Allah mendengar apa yang saya ucapkan dan mewujudkan impian
saya ini. Meski saya tahu, bahwa saat saya menuliskan tulisan ini-saya dalam
keadaan yang sangat kodor. Saya belum sholat, puasa yang benar dan berbuat baik
pada sesama. Semoga di kabulkan YA RAHMAN, YA RAHIM, YA GAFUR, YA RAZAQ, YA
RAZAQ, YA RAZAQ.
Fecebook: bilal bin ali
Blogger:
bilalrevolusi.blogspot.com
Email: bilal.revolusi@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar