Decampongerinjanito.blogspot.com
“Karakter
manusia”
Word: bilal
revolusi.
18 desember 2012.
Saya amat
percaya bahwa setiap manusia di ciptakan dengan karakternya masing-masing.
Setiap manusia ada yang bisa menerima ucapan orang lain, ada pula yang sangat
menentang ucapan orang lain, meski dalam tanda kutip, apa yang kita ucapkan itu
benar. Namun tetap saja akan ada benturan yang sengaja tercipta, karena ragam
alasan.
Malam itu,
ba’da isya saya dan Kamandanu duduk di
teras masjid, kami berbincang tetang ragam hal. Mulai dari blog rinjani sampai tentang
kisah fahmi basya si penulis fenomenal buku:
matimatika Al Qur’an. Dan saat
kami sedang seru-serunya berbincang tentang fahmi. salah seorang sahabat datang
dan memprotes tentang apa yang saya kutip dari fahmi. dalam Rahasia Kehidupan1-nya,
saya mengutip apa yang di kisahkan oleh fahmi dengan mengunakan bahasa saya
sendiri:
“seorang anak dan seorang ibu sedang bercerita
tentang kemiskinan, si ibu mengumpamakan dunia ini bak mall, setiap orang akan
di mintai pertanggung jawaban atas apa yang ia lakukan, orang kaya akan mempertanggung
jawabkan apa yang ia ambil, dan orang miskin pun akan sama mempertanggung
jawabkan apa yang ia perbuat. Saat orang miskin keluar dari mall, maka si
miskin tak mungkin di perikasa oleh penjaga, karena ia tidak memiliki apa-apa,
tidak mengambil apa-apa. Sebaliknya ia orang yang kaya akan mempertanggung
jawabkan apa yang ia ambil, ia harus membayarnya di kasir” sahabat saya itu
lantas memprotes apa yang saya lisankan. Dalam benak saya, kalau anda ingin
memprotes silahkan saja memprotesnya pada fahmi, bukan saya, karena saya Cuma melisankan
apa yang tertuliskan.
Singkat cerita,
dari kejadian ini, saya makin paham bahwa apa yang di katakan Allah itu benar.
Allah menciptakan manusia dengan beraneka ragam suku, bangsa agar kami saling
kenal mengenali. Dan saya pun menjadi kenal karakter sahabat saya itu.
Ada sebuah analisis
dari seorang sahabat saya yang tiap saat saya sempatkan waktu untuk sekedar
berbagi dengannya di masjid, atau di kampus. Sahabat saya itu mengatakan bahwa
karakter pergaulan anak muda di kampung rinjani ada baiknya dan ada buruknya. Baiknya
ada komunikasi di antara mereka. Dan buruknya tak ada rasa menghormati terhadap
orang yang lebih tua. Misalnya, memanggil orang yang lebih tua dengan nama
Aslinya, bukan dengan embel-embel penghormatan seperti abang, bapak dan lain
sebagainya. Dan saya pun meresakan hal yang sama dengan apa yang di rasakan oleh
teman saya. Saat ba’da isya itu, terbuktilah perkataan teman saya. Karna alasan
tidak menghormati itulah, seringkali yang lebih muda menganggap remeh orang
lain. Padahal bila di uji kemampuan, belum tentu si tua lebih mudah di kalahkan
dengan mudah, betul tidak.
Nah, karakter
manusia. Salah satu karakter dari manusia selain pembangkang, ada pula yang
bersifat, sombong. Atas dasar sombong inilah karna merasa cerdas, dan lain
sebagainya, maka ia merasa sombong. Konon iblis memiliki sifat ini. Ia di
perintahkan untuk tunduk pada manusia yang terbuat dari tanah [sari patih tanah
yakni nabi Adam As], iblis enggan untuk melakukannya, ia merasa terhina karna
mana mungkin iblis yang tercipta dari bara api harus tinduk pada manusia yang
terbuat dari tanah, maka engganlah iblis tunduk pada manusia. Konsekuensi dari tindakan
itu adalah di usirnya iblis dari surga, dan iblis berikrar untuk menyesatkan manusia
[adam As] dan para keturunannya.
Apa hikamah dari
kejadian itu?... intinya manusia seharusnya tak perlu mensifati karakter iblis
yakni sombong, sebab sombong bisa membawa kita pada malapetaka.
Thanks untuk obrolannya
malam ini para sahabat. Ada hikmah yang bisa di tuai dari obrolan 2 jam kita…
heheheh. Selalu ada hikmah dan cerita dari semua kejadianJ
Facebook: bilal bin ali
Twitter: bilal revolusi
Email: bilal.revolsui@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar