Decampongerinjanito.blogspot.com
“Alumni sebuah rumah”
Word: bilal revolusi
Apa yang
tergambarkan bila kita berkata alumni? Yups, mungkin yang tergambarkan adalah
alumni sebuah sekolah, kampus atau yang lain sebagainya. Tapi di kampung rinjani
ada alumni sebuah rumah. Di dalamnya terdapat para anak muda yang mendiami
sebuah rumah bersama-sama dan akhirnya mereka pun pindah [hijrah] ke tempat
lain, ada yang menuntut ilmu dan ada yang mempunyai cita-cita untuk berbakti
pada kedua orang tua.
Yah, di rumah
tetangga saya, yakni mama oki, terdapat beberapa alumni. Abang, guly, romi, dan
haris. Mereka adalah nama-nama yang sempat tinggal di rumah mama oki, sewaktu
SMA semuanya datang dan menempati rumah tersebut. Tiap malam selalu ada cerita
yang sering mereka bagi bersama. Suara-suara mereka menggema dan memekik di
tengah dinginnya malam. Dan sekarang, mereka semua telah menjadi alumni sebuah
rumah. Abang, akhirnya menuntut ilmu di pasantren di solo. Haris, pulang ke
kampung halaman untuk berbakti pada orang tua. Romi, tak tahu rimbahnya dimana,
ia seolah termakan bumi-di sebabkan kabar beritanya tak terdengar lagi. Guly, terbang
ke makassar untuk kuliah. Dan yang tersisa di rumah sederhana itu adalah Ong
dan EM.
Rumah sederhana
itu, seolah sebuah istana di tengah rimba kehidupan. Saat semua orang mencari
tempat untuk berteduh dari dinginnya angin malam atau teriknya panas mentari,
maka rumah sederhana itu adalah tempat berteduh mereka. Apa yang di buat di
dalam rumah itu, para penghuninya pun merasakan hal yang sama persis, apa yang
dimakan oleh si tuan rumah, maka anak-anak itu pun memakan yang sama yang
dimakan tuan rumah. Subhanaullah. Saya Cuma berharap kelak apa yang di perbuat
dan di bagikan oleh penghuni rumah-kelak akan di balas oleh Allah dengan kesuksesan
akhirat yang gemilang. Sebuah kampung yang bernama rinjani, nyatanya terdapat
kisah heroic seorang manusia. Yang dengan gagah berani dan tanpa pamri
menampung mereka yang memerlukan, memberikan saya sebuah multi vitamin untuk
mengenal dunia ini dari seorang manusia yang hidup di kampung bernama rinjani
ini.
Yang
menakjubkan dari rumah ini adalah, si pemilik
rumah bukanlah seorang yang kaya raya,
yang memiliki limpahan uang. Beliau berani menjadi orang tua angkat para alumus
sebuah rumah. Dan tanpa mereka sadari rumah itu mengajarkan nilai kehidupan
untuk para alimninya, untuk abang, untuk romi, untuk guly, untuk haris, untuk
ong, untuk em, untuk rakuti, dan untuk semua orang yang sempat tinggal di rumah
itu duluhnya.
Sekses
selalu, Rinjani berbagi.
Facebook: bilal bin ali
Email: bilal.revolusi@gmail.com
Twitter: bilal revolusi
Blog pribadi:
bilalrevolsui.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar