“Babi najis”
Read: bilal revolusi
27 maret 2013.
Di lapangan
bola rinjani, seperti biasanya saya duduk sebagai penonton paling setia [lebay,
banget]. Sore itu, saya nyeletuk:
“di lapangan sebelah anak-anak “sebelah” lagi
main bola, kenapa kalian tidak ikut gabung dengan mereka?”
Ego yang kala itu belum beraksi di
lapangan, bilang:
“Siapa yang mau main dengan
manusia bau babi?”
“Maksudnya” Tanya sok kaget.
“bau keringan mereka bau babi”
“kan keringatnya, go”
“biar, tapi babi”
***
Satu fenomena
yang membuat saya sedikit terpukau, bahwa orang-orang islam dengan kadar
pengetahuan agama yang biasa-biasa saja juga tahu bahwa Babi merupakan hal yang
haram. Meski perlu di jelaskan juga bawa keringat manusia itu tidak haram,
meski dia makan babi, dia tidak haram. Logika sederhananya adalah bila ada
seorang pemabuk dan semua orang juga tahu khamar itu haram, dan bila lelaki itu
berkeringat saat olahraga misalnya, apakah keringatnya bisa di bilang haram.
Orang yang sering makan ikan, dan keringatnya keluar apakah bisa kita bilang
keringat ikan?... itu kan terdengar lucu.
Yah, setidaknya
saya bisa tahu bagaimana respon islam awam dalam melihat babi. Itu sudah cukup
untuk saya.[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar