Decampongerinjanito.blogspot.com
“Memecah
cayaha di samudera hati”
Word: bilal
revolusi
“Ribuan
kilo jalan yang kau tempuh
Lewati
rintangan demi aku anakmu
Ibuku
sayang masih terus berjalan
Walau
tapak kaki
Panuh
darah penuh nana”
[iwan
fals]
Penggalan lagu
dari bang iwan di atas yang saya kutip, benar-benar membuat mata saya basah. Saya
masih ingat betul bagaimana setianya ibu saya mendampingi saya saat saya sakit.
Beliau tidak tidur demi saya. Beliau dengan cinta dan sayang menunggu saya di sisi
ranjang. Setelah sembuh, saya terkadang melupakan jasa-jasanya, kesetiaannya, kerja
karasnya, cintanya… maafkan saya karena sering melalaukan apa yang Engkau telah
berikan.
Saya juga
sangat jarang, mengatakan terima kasih padanya. Atau saat lebaran tiba, ada
rasa malu atau gengsi yang membuat mulut saya sukar untuk berterima kasih. Saya
hanya mampu untuk mencium tangannya saat pergi ke kampus, saat keluar pergi, saat
pulang dari masjid, saat lebaran datang. Tapi lidah saya tak bisa mengucapkan
terima kasih. Tak tahu apa yang membebankan saya untuk enggak mengatakan
kata-kata keramat itu. dan saya ingin mengutip sebuah lagu:
“Kasih ibu
Kepada beta
Tak terhingga,
sepanjang masa
Hanya memberi
Tak harap
kembali
Bagai sang
surya, menyinari dunia”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar