Kamis, 31 Januari 2013

memecah cahaya di samudera hati

Decampongerinjanito.blogspot.com
“Memecah cayaha di samudera hati”
Word: bilal revolusi
“Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintangan demi aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki
Panuh darah penuh nana”
[iwan fals]

Penggalan lagu dari bang iwan di atas yang saya kutip, benar-benar membuat mata saya basah. Saya masih ingat betul bagaimana setianya ibu saya mendampingi saya saat saya sakit. Beliau tidak tidur demi saya. Beliau dengan cinta dan sayang menunggu saya di sisi ranjang. Setelah sembuh, saya terkadang melupakan jasa-jasanya, kesetiaannya, kerja karasnya, cintanya… maafkan saya karena sering melalaukan apa yang Engkau telah berikan.
Saya juga sangat jarang, mengatakan terima kasih padanya. Atau saat lebaran tiba, ada rasa malu atau gengsi yang membuat mulut saya sukar untuk berterima kasih. Saya hanya mampu untuk mencium tangannya saat pergi ke kampus, saat keluar pergi, saat pulang dari masjid, saat lebaran datang. Tapi lidah saya tak bisa mengucapkan terima kasih. Tak tahu apa yang membebankan saya untuk enggak mengatakan kata-kata keramat itu. dan saya ingin mengutip sebuah lagu:
“Kasih ibu
Kepada beta
Tak terhingga, sepanjang masa
Hanya memberi
Tak harap kembali
Bagai sang surya, menyinari dunia”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar